ARTICLE AD BOX
Di tengah gemerlap dunia cryptocurrency, Bitcoin Cash (BCH) muncul sebagai jawaban atas pertanyaan mendasar: bagaimana cara mewujudkan visi awal Bitcoin sebagai alat pembayaran digital yang cepat, murah, dan dapat diandalkan untuk semua orang? Lahir dari hard fork Bitcoin pada Agustus 2017, Bitcoin Cash adalah hasil dari perbedaan filosofi dalam komunitas—sebuah langkah untuk meningkatkan skalabilitas dan menjaga esensi transaksi peer-to-peer yang terdesentralisasi. Dengan kapitalisasi pasar BCH mencapai $8,09 miliar pada Maret 2025 (CoinGecko) dan volume perdagangan harian yang stabil di $597 juta, Bitcoin Cash terus mempertahankan relevansinya di tengah persaingan blockchain modern.
Bitcoin Cash hadir dengan misi untuk mengatasi keterbatasan utama Bitcoin: ukuran blok yang kecil dan biaya transaksi yang meningkat. Saat Bitcoin hanya mendukung blok 1 MB, yang membatasi kapasitas transaksi hingga 7 per detik, Bitcoin Cash meningkatkan ukuran blok menjadi 8 MB pada peluncurannya dan kini hingga 32 MB melalui pembaruan bertahap. Ini memungkinkan BCH untuk memproses hingga 116 transaksi per detik dengan biaya rata-rata di bawah $0,01 (BitInfoCharts, Maret 2025), jauh lebih rendah dibandingkan Bitcoin yang sering kali mencapai $1-$5 selama lonjakan jaringan. Menggunakan algoritma Proof-of-Work (PoW) SHA-256 yang sama seperti Bitcoin, BCH tetap bergantung pada penambang untuk mengamankan jaringan, dengan waktu blok 10 menit yang konsisten. Pendekatan ini memastikan BCH tetap setia pada akar desentralisasi Bitcoin sambil menawarkan efisiensi yang lebih besar.
Teknologi Bitcoin Cash diperkuat oleh fitur-fitur yang mendukung adopsi praktis. Salah satunya adalah penerapan Schnorr Signatures pada 2019, yang meningkatkan privasi dan efisiensi verifikasi transaksi dengan menggabungkan beberapa tanda tangan menjadi satu. Selain itu, BCH mendukung tokenisasi melalui Simple Ledger Protocol (SLP), memungkinkan pengguna untuk membuat token khusus di atas rantai—sebuah langkah yang memperluas kasus penggunaannya ke luar pembayaran sederhana. Tidak ada batas pasokan tetap seperti Bitcoin (21 juta koin), tetapi BCH mengikuti jadwal halving yang sama setiap empat tahun, dengan 19,68 juta BCH telah ditambang pada Maret 2025 (BitcoinCash.org). Ini menjadikan BCH sebagai aset digital yang tetap memiliki nilai ekonomi yang terukur sambil fokus pada utilitas.
Ekosistem Bitcoin Cash terus berkembang dengan cara yang sederhana namun fungsional. Berbeda dari blockchain yang mengejar kompleksitas DeFi atau NFT, BCH menitikberatkan pada adopsi merchant dan pembayaran sehari-hari. Platform seperti BitPay dan CoinDance melaporkan bahwa ribuan pedagang global—dari restoran hingga toko online—menerima BCH, didukung oleh transaksi yang hampir instan dan biaya rendah. Pada Maret 2025, BCH juga digunakan dalam proyek seperti CashFusion, sebuah protokol privasi yang meningkatkan anonimitas transaksi tanpa mengorbankan kecepatan. Komunitas pengembangnya, meskipun lebih kecil dibandingkan Bitcoin atau Ethereum, aktif memperbarui jaringan melalui Bitcoin Cash Node (BCHN), yang kini mendominasi lebih dari 80% node aktif. Volume perdagangan harian yang tinggi menunjukkan bahwa BCH tetap menjadi pilihan bagi trader dan pengguna praktis.
Namun, Bitcoin Cash tidak berjalan tanpa hambatan. Persaingan dengan Bitcoin (BTC) terus menjadi bayang-bayang, dengan narasi “digital gold” BTC yang lebih dominan dibandingkan visi “digital cash” BCH. Hard fork internal pada 2018 yang melahirkan Bitcoin SV (BSV) juga melemahkan kohesi komunitas, meskipun BCH tetap menjadi rantai utama. Harga BCH menunjukkan volatilitas—turun dari puncak $4.355 pada 2017 ke $409 pada Maret 2025—meskipun naik 4,2% dalam sebulan terakhir (CoinGecko). Keamanan PoW-nya juga menghadapi risiko teoritis serangan 51%, terutama karena hash rate yang lebih rendah dibandingkan BTC, meskipun belum ada insiden besar sejak 2019.
Masa depan Bitcoin Cash bergantung pada kemampuannya memperluas adopsi dan inovasi. Pada 2025, rencana untuk meningkatkan ukuran blok lebih lanjut dan memperkenalkan fitur seperti CashTokens v2 menjanjikan fleksibilitas yang lebih besar untuk aplikasi terdesentralisasi ringan. Dengan lebih dari 50 juta transaksi sejak peluncuran (BitInfoCharts) dan dukungan dari komunitas global, BCH berpotensi menjadi alat pembayaran pilihan di negara-negara berkembang yang membutuhkan solusi finansial murah. Prediksi pasar memperkirakan BCH bisa mencapai $1.000 pada akhir 2025 jika adopsi pedagang terus meningkat (CryptoNews), sebuah tanda bahwa visi awalnya masih relevan. Dukungan dari tokoh seperti Roger Ver juga memperkuat narasi BCH sebagai “Bitcoin sejati” dalam hal utilitas.
Bitcoin Cash adalah perwujudan dari semangat awal cryptocurrency—transaksi cepat, murah, dan terdesentralisasi untuk semua. Dari teknologi skalabilitasnya hingga fokus pada pembayaran praktis, BCH menawarkan alternatif yang menarik di dunia blockchain yang kian kompleks. Bagaimana pendapat Anda tentang peran Bitcoin Cash di masa depan? Bisakah ia merebut kembali mahkota sebagai mata uang digital sejati? Tulis pandangan Anda di kolom komentar—mari kita bahas bersama!