Ondo Finance: Jembatan Baru antara Keuangan Tradisional dan Blockchain

3 months ago 19
ARTICLE AD BOX

 Bayangkan Anda bisa memiliki obligasi pemerintah AS dalam dompet digital Anda, diperdagangkan secepat Anda mengirim pesan, dan menghasilkan bunga harian tanpa perlu bank sebagai perantara. Ini bukan mimpi futuristik—ini adalah kenyataan yang dibawa oleh Ondo Finance, sebuah proyek blockchain yang tengah mengguncang dunia keuangan dengan tokenisasi aset dunia nyata (Real-World Assets atau RWA). Diluncurkan pada 2021 oleh Nathan Allman dan timnya, Ondo bertujuan menjembatani keuangan tradisional (TradFi) dan keuangan terdesentralisasi (DeFi), menawarkan produk seperti tokenized US Treasuries yang aman, likuid, dan inovatif. Dengan token aslinya, ONDO, yang melonjak ke peringkat 50 besar cryptocurrency pada Maret 2025 dengan kapitalisasi pasar $2,65 miliar (menurut CoinGecko), Ondo bukan sekadar proyek biasa—ini adalah pionir dalam revolusi finansial. 

Ondo Finance awalnya berfokus pada produk DeFi berbasis Ethereum, tetapi sejak 2024, proyek ini berkembang pesat dengan peluncuran Ondo Chain, sebuah blockchain Layer-1 berbasis proof-of-stake yang dirancang khusus untuk keuangan institusional. Berbeda dari TON yang mengandalkan sharding untuk skalabilitas atau Hyperliquid yang fokus pada trading berkecepatan tinggi, Ondo Chain menggabungkan sifat terbuka blockchain publik dengan keamanan dan kepatuhan blockchain permissioned. Jaringan ini memproses transaksi dengan waktu blok di bawah 2 detik dan biaya rata-rata $0,01, menurut data internal Ondo pada Maret 2025, menawarkan efisiensi yang kompetitif dibandingkan Aptos ($0,01) atau Solana ($0,05). Inti teknologinya adalah kemampuan untuk mentokenisasi aset seperti obligasi, saham, dan ETF, membukanya untuk perdagangan 24/7 di blockchain tanpa batasan sistem perbankan tradisional.

Keunggulan Ondo terletak pada produk RWA-nya, seperti Ondo Short-Term US Treasuries Fund (OUSG) dan Ondo US Dollar Yield Token (USDY). OUSG, yang didukung oleh BlackRock’s BUIDL fund, memungkinkan investor memegang tokenized US Treasuries dengan nilai terkunci (TVL) $419 juta pada Maret 2025, sementara USDY—stablecoin berbasis yield—mencapai $589 juta, menurut DeFi Llama. Berbeda dari stablecoin biasa seperti USDT, USDY menghasilkan bunga harian dari aset Treasury yang mendasarinya, menjadikannya pilihan menarik di DeFi untuk lending dan liquidity provision tanpa volatilitas crypto. Ekosistem ini diperluas melalui Ondo Global Markets, yang pada Februari 2025 mulai membawa saham dan ETF AS ke blockchain, serta kemitraan besar dengan Mastercard pada Multi-Token Network (MTN), memungkinkan bisnis mengakses RWA tokenized dengan settlement melalui sistem pembayaran tradisional.

Adopsi Ondo melonjak berkat langkah strategisnya. Total value locked (TVL) Ondo melampaui $1 miliar pada awal 2025, naik dari $185 juta pada 2024, menjadikannya pemimpin di sektor RWA, menurut IntoTheBlock. Volume perdagangan ONDO juga mencatat lonjakan, dengan puncak $193 juta dalam 24 jam pada Maret 2025 (CoinGecko), didorong oleh keterlibatan World Liberty Financial (WLFI)—platform DeFi yang didukung Donald Trump—yang membeli 134.216 ONDO senilai $250.000 pada Desember 2024. Ondo Chain kini terintegrasi dengan jaringan seperti Sui, Stellar, dan Arbitrum, memperluas jangkauan USDY dan OUSG ke ekosistem yang lebih luas. Ingin wawasan lebih mendalam tentang Ondo dan proyek crypto lainnya? Saya telah merangkumnya dalam “Riset Mendalam: Analisis Proyek Crypto 2025”, sebuah laporan eksklusif yang mengupas Tuntas project-procect crypto—tersedia di https://lynk.id/rekapcryptoid seharga Rp50.000, panduan lengkap untuk Anda yang ingin unggul di pasar blockchain!

Namun, Ondo tidak luput dari tantangan. Harga ONDO anjlok 60% sejak Desember 2024 akibat tekanan pasar bearish global (CryptoNews), meskipun rebound baru-baru ini menunjukkan 390% lonjakan alamat baru dalam 24 jam pada Maret 2025 (Glassnode), mengindikasikan minat investor yang kuat. Desentralisasi menjadi perhatian: Ondo Chain yang permissioned mengorbankan sebagian ethos blockchain demi kepatuhan institusional, berbeda dari Solana (2000 validator) atau TON (200 validator). Keamanan juga krusial—meskipun belum ada eksploitasi besar, risiko di aplikasi pihak ketiga tetap ada, seperti yang terlihat di proyek DeFi lain.
Masa depan Ondo cerah dengan ekspansi agresif. Pada 2025, Ondo berencana memperluas tokenized securities ke pasar Asia dan Eropa, didukung oleh kemitraan dengan Ripple dan Stellar untuk interoperabilitas. Prediksi teknis memperkirakan ONDO bisa mencapai $2,46 (Crypto.News), naik 113% dari $1,15 saat ini, jika TVL terus tumbuh. Dengan $64 triliun peluang tokenisasi (perkiraan Patrick McHenry, Ondo Vice Chairman), Ondo berada di posisi strategis untuk mendominasi RWA.

Ondo adalah perintis yang menghubungkan TradFi dan DeFi dengan cara yang belum pernah ada sebelumnya. Dari Ondo Chain hingga USDY, proyek ini menawarkan stabilitas dan inovasi, meskipun tantangan pasar dan desentralisasi tetap ada. Bagaimana pendapat Anda tentang pendekatan Ondo dibandingkan TON atau Solana? Bisakah RWA menjadi masa depan blockchain? Tulis pandangan Anda di kolom komentar—mari kita diskusikan lebih lanjut!


Read Entire Article